Al Anfaal (8) -60-
وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَ تَعْلَمُونَهُمُ اللّهُ يَعْلَمُهُمْ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya.
Against them make ready your strength to the utmost of your power, including steeds of war, to strike terror into (the hearts of) the enemies, of Allah and your enemies, and others besides, whom ye may not know, but whom Allah doth know.
Dukungan Untuk Kemerdekaan Indonesia Dari Palestina Dan Mesir
Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peranserta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.
Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:
".., pada 6 September 1944 [sic!], Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan 'ucapan selamat' mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan 'pengakuan Jepang' atas kemerdekaan Indonesia. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut- turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian "Al-Ahram" yang terkenal telitinya juga menyiarkan." Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi "Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia" dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini.
Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Tersebutlah seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia , Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia .."
Setelah seruan itu, maka negara daulat yang berani mengakui kedaulatan RI pertama kali oleh Negara Mesir 1949. Pengakuan resmi Mesir itu (yang disusul oleh negara-negara Tim-Teng lainnya) menjadi modal besar bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional.
Dukungan Mengalir Setelah Itu
Setelah itu, sokongan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia menjadi sangat kuat. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk 'Panitia Pembela Indonesia '. Para pemimpin negara dan perwakilannya di lembaga internasional PBB dan Liga Arab sangat gigih mendorong diangkatnya isu Indonesia dalam pembahasan di dalam sidang lembaga tersebut.
Di jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur- Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dlm pertempuran yang sangat dahsyat itu.
Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said.
Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu. Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah-putih - tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokade terhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan. Kemudian motor boat besar pengangkut logistik untuk "Volendam" bergerak dengan dijaga oleh 20 orang polisi bersenjata beserta Mr. Blackfield, Konsul Honorer Belanda asal Inggris, dan Direktur perusahaan pengurus kapal Belanda di pelabuhan. Namun hal itu tidak menyurutkan perlawanan para buruh Mesir.
Wartawan 'Al-Balagh' pada 10/8/47 melaporkan:
"Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain."
Melihat fenomena itu, majalah TIME (25/1/46) dengan nada minornya menakut-nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme-Islam di Asia dan Dunia Arab. "Kebangkitan Islam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya untuk membebaskan diri dari Eropa."
Melihat peliknya usaha kita untuk merdeka, semoga bangsa Indonesia yang saat ini merasakan nikmatnya hidup berdaulat tidak melupakan peran bangsa bangsa Arab, khususnya Palestina dalam membantu perdjoeangan kita..(Ada bukti foto bung Hatta, Hj Agus Salim, Mufti Palestina, dan pemimpin Mesir supaya kita kenal wajah wajah dari tokoh pembela Indonesia ini)
Statement Tokoh dalam buku ini:
Dr. Moh. Hatta
"Kemenangan diplomasi Indonesia yang dimulai dari Kairo. Karena dengan pengakuan Mesir dan negara-negara Arab lainnya terhadap Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh, segala jalan tertutup bagi Belanda untuk surut kembali atau memungkiri janji, sebagai selalu dilakukannya di masa-masa yang lampau."
A.H. Nasution
"Karena itu tertjatatlah, bahwa negara-2 Arab jang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan jang paling dahulu memberi bantuan biaja bagi diplomat-2 Indonesia di luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi-Arabia, Jemen, memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan IranTurki mendukung RI. Fakta-2 ini merupakan hasil perdjuangan diplomat-2 revolusi kita. Dan simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-2 Timur Tengah merupakan modal perdjuangan kita seterusnja, jang harus terus dibina untuk perdjuangan jang ditentukan oleh UUD '45 : "ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial".
"Perumpamaan kaum muslimin yang saling kasih mengasihi dan cinta mencintai antara satu sama lain ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota berasa sakit maka seluruh tubuh akan turut berasa sakit dan tidak dapat tidur." (HR Bukhari)
WE WILL NOT GO DOWN (Song for Gaza)
(Composed by Michael Heart)
Copyright 2009
A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive
They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right
But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze
We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight
Sejarah Konflik Palestina – Israel dari Masa ke Masa
Istri Nabi Ibrahim A.s., Siti Hajar mempunyai anak Nabi Ismail A.s. (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak Nabi Ishak A.s. yang kemudian mempunyai anak Nabi Ya'qub A.s. alias Israel (Israil, Qur'an). Anak keturunannya disebut Bani Israel sebanyak 7 (tujuh) orang. Salah satunya bernama Nabi Yusuf A.s. yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir dan kemudian dia menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa paceklik, Nabi Ya'qub A.s. beserta saudara-saudara Yusuf bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan
1550 SM – 1200 SM
Politik di Mesir berubah. Bangsa
1200 SM – 1100 SM
Nabi Musa A.s. memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah Swt – dikenal dengan cerita Nabi Musa A.s. membelah laut ketika bersama dengan bangsa Israel dikejar-kejar oleh tentara Mesir menyeberangi Laut Merah. Namun saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata: "Hai, Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu (Tuhanmu), dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja." (QS 5:24)
Akibatnya mereka dikutuk oleh Allah Swt dan hanya berputar-putar saja di sekitar Palestina. Belakangan agama yang dibawa Nabi Musa A.s. disebut Yahudi – menurut salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda, dan akhirnya bangsa Israil – tanpa memandang warga negara atau tanah airnya – disebut juga orang-orang Yahudi.
1000 SM – 922 SM
Nabi Daud A.s. (anak Nabi Musa A.s.) mengalahkan Goliath (Jalut, Qur'an) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Sekarang ini Yahudi tetap memimpikan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin raja Daud. Bendera
922 SM – 800 SM
Sepeninggal Sulaiman A.s.,
800 SM – 600 SM
Karena kerajaan
"Sesungguhnya Kami telah mengambil kembali perjanjian dari Bani Israil, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini hawa nafsu mereka, maka sebagian rasul-rasul itu mereka dustakan atau mereka bunuh." (QS 5:70)
Hal ini juga bisa dibaca di Injil (Bible) pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15 dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.
600 SM – 500 SM
Kerajaan Yehuda dihancurkan lewat tangan Nebukadnezar dari
500 SM – 400 SM
Cyrus Persia meruntuhkan Babylonia dan mengijinkan bangsa
330 SM – 322 SM
300 SM – 190 SM
Yunani dikalahkan Romawi. Maka Palestina pun dikuasai imperium Romawi.
1 – 100 M
Nabi Isa A.s. / Yesus lahir, kemudian menjadi pemimpin gerakan melawan penguasa Romawi. Namun selain dianggap subversi oleh penguasa Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi yakni dihukum mati di kayu salib), ajaran Yesus sendiri ditolak oleh para Rabbi Yahudi. Namun setelah Isa tiada, bangsa Yahudi memberontak terhadap Romawi.
100 – 300 yang lebih pintar dari orang asli Mesir dan menguasai perekonomian. Oleh pemerintah Firaun bangsa diturunkan statusnya menjadi budak.M
Pemberontakan berulang. Akibatnya Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi keluar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru imperium Romawi. Namun demikian tetap ada sejumlah kecil pemeluk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina. Dengan masuknya Islam kemudian, serta dipakainya bahasa Arab di dalam kehidupan sehari-hari, mereka lambat laun terarabisasi atau bahkan masuk Islam.
313 M
Pusat kerajaan Romawi dipindah ke Konstantinopel dan agama Kristen dijadikan agama negara.
500 – 600 M
Nabi Muhammad Saw lahir di tahun 571 M. Bangsa Yahudi merembes ke semenanjung Arabia (di antaranya di Khaibar dan sekitar Madinah), kemudian berimigrasi dalam jumlah besar ke daerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan
621 M
Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan ruhani Isra' dari masjidil Haram di Makkah ke masjidil Aqsa di Palestina dilanjutkan perjalana Mi'raj ke Sidrathul Muntaha (langit lapis ke-7). Rasulullah menetapkan Yerusalem sebagai kota suci ke-3 ummat Islam, dimana sholat di masjidil Aqsa dinilai 500 kali dibanding sholat di masjid lain selain masjidil Haram di Makkah dan masjid Nabawi di Madinah. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah arahnya ke Ka'bah di masjidil Haram, Makkah.
622 M
Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah dan pendirian negara Islam – yang selanjutnya disebut khilafah. Nabi mengadakan perjanjian dengan bangsa Yahudi yang menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya, yang dikenal dengan "Piagam Madinah".
626 M
Pengkhianatan Yahudi dalam perang Ahzab (perang parit) dan berarti melanggar Perjanjian Madinah. Sesuai dengan aturan di dalam kitab Taurat mereka sendiri, mereka harus menerima hukuman dibunuh atau diusir.
638 M
Di bawah pemerintahan Khalifah Umar Ibnu Khattab ra. Seluruh Palestina dimerdekakan dari penjajah Romawi. Seterusnya seluruh penduduk Palestina, Muslim maupun Non Muslim, hidup aman di bawah pemerintahan khilafah. Kebebasan beragama dijamin sepenuhnya.
700 – 1000 M
Wilayah Islam meluas dari Asia Tengah, Afrika hingga Spanyol. Di dalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang ekonomi dan intelektual yang sama.
1076 M
Yerusalem dikepung oleh tentara salib dari Eropa. Karena pengkhianatan kaum munafik (sekte Drusiah yang mengaku Islam tetapi ajarannya sesat), pada tahun 1099 M tentara salib berhasil menguasai Yerusalem dan mengangkat seorang raja Kristen. Penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M sampai Salahuddin Al-Ayyubi membebaskannya dan setelah itu ummat Islam yang terlena sufisme yang sesat bisa dibangkitkan kembali.
1453 M
Setelah melalui proses reunifikasi dan revitalisasi wilayah-wilayah khilafah yang tercerai berai setelah hancurnya
1492 M
1500 – 1700 M
Kebangkitan pemikiran di Eropa, munculnya sekularisme (pemisahan agama / gereja dengan negara), nasionalisme dan kapitalisme. Mulainya kemajuan teknologi moderen di Eropa. Abad penjelajahan samudera dimulai. Mereka mencari jalur perdagangan alternatif ke
1529 M
Tentara khilafah berusaha menghentikan arus kolonialisme/
"… yaitu ketika kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dan bercerai-berai." (QS 9:25).
1798 M
Napoleon berpendapat bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Perancis di Timur Tengah. Wilayah itu secara resmi masih di bawah Khilafah.
1831 M
Untuk mendukung strategi "devide et impera" Perancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni Muhammad Ali di Mesir dan Pasya Basyir di Libanon. Khilafah mulai lemah dirongrong oleh semangat nasionalisme yang menular begitu cepat di tanah Arab.
1835 M
Sekelompok Yahudi membeli tanah di Palestina, dan lalu mendirikan sekolah Yahudi pertama di
1838 M
Inggris membuka konsulat di Yerusalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.
1849 M
Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi di Palestina baru sekitar 12.000 orang. Pada tahun 1948 jumlahnya menjadi 716.700 dan pada tahun 1964 sudah hampir 3 juta orang.
1882 M
Imigrasi besar-besaran orang Yahudi ke Palestina yang berselubung agama, simpati dan kemanusiaan bagi penderitaan Yahudi di Eropa saat itu.
1891 M
1897 M
Theodore Herzl menggelar kongres Zionis sedunia di Basel Swiss. Peserta Kongres I Zionis mengeluarkan resolusi, bahwa umat Yahudi tidaklah sekedar umat beragama, namun adalah bangsa dengan tekad bulat untuk hidup secara berbangsa dan bernegara. Dalam resolusi itu, kaum zionis menuntut tanah air bagi umat Yahudi – walaupun secara rahasia – pada "tanah yang bersejarah bagi mereka". Sebelumnya Inggris hampir menjanjikan tanah protektorat
1916 M
Perjanjian rahasia Sykes – Picot oleh sekutu (Inggris, Perancis, Rusia) dibuat saat meletusnya Perang Dunia (PD) I, untuk mencengkeram wilayah-wilayah Arab dan Khalifah Utsmaniyah dan membagi-bagi di antara mereka. PD I berakhir dengan kemenangan sekutu, Inggris mendapat kontrol atas Palestina. Di PD I ini, Yahudi Jerman berkomplot dengan Sekutu untuk tujuan mereka sendiri (memiliki pengaruh atau kekuasaan yang lebih besar).
1917 M
Menlu Inggris keturunan Yahudi, Arthur James Balfour, dalam deklarasi Balfour memberitahu pemimpin Zionis Inggris, Lord Rothschild, bahwa Inggris akan memperkokoh pemukiman Yahudi di Palestina dalam membantu pembentukan tanah air Yahudi.
1938 M
Nazi Jerman menganggap bahwa pengkhianatan Yahudi Jerman adalah biang keladi kekalahan mereka pada PD I yang telah menghancurkan ekonomi Jerman. Maka mereka perlu "penyelesaian terakhir" (endivsung). Ratusan ribu keturunan Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi atau lari ke luar negeri (terutama ke AS). Sebenarnya ada etnis lain serta kaum intelektual yang berbeda politik dengan Nazi yang bernasib sama, namun setelah PD II Yahudi lebih berhasil menjual ceritanya karena menguasai banyak
1944 M
Partai buruh Inggris yang sedang berkuasa secara terbuka memaparkan politik "membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke Palestina, jika mereka ingin jadi mayoritas. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari
1947 M
PBB merekomendasikan pemecahan Palestina menjadi dua negara: Arab dan Israel.
1948 M, 14 Mei.
Sehari sebelum habisnya perwalian Inggris di Palestina, para pemukim Yahudi memproklamirkan kemerdekaan negara
1948 M, 2 Desember
Protes keras Liga Arab atas tindakan AS dan sekutunya berupa dorongan dan fasilitas yang mereka berikan bagi imigrasi zionis ke Palestina. Pada waktu itu, Ikhwanul Muslimin (IM) di bawah Hasan Al-Banna mengirim 10.000 mujahidin untuk berjihad melawan
1956 M, 29 Oktober
1964 M
1967 M
Israel menyerang Mesir, Yordania dan Syria selama 6 hari dengan dalih pencegahan, Israel berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza (Mesir), dataran tinggi Golan (Syria), Tepi Barat dan Yerussalem (Yordania).
1967 M, Nopember
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 242, untuk perintah penarikan mundur Israel dari wilayah yang direbutnya dalam perang 6 hari, pengakuan semua negara di kawasan itu, dan penyelesaian secara adil masalah pengungsi Palestina.
1969 M
Yasser Arafat dari faksi Al-Fatah terpilih sebagai ketua Komite Eksekutif PLO dengan markas di Yordania.
1970 M
Berbagai pembajakan pesawat sebagai publikasi perjuangan rakyat Palestina membuat PLO dikecam oleh opini dunia, dan Yordania pun dikucilkan. Karena ekonomi Yordania sangat tergantung dari AS, maka akhirnya Raja Husein mengusir markas PLO dari Yordania. Dan akhirnya PLO pindah ke Libanon.
1973 M, 6 Oktober
Mesir dan
1973 M, 22 Oktober
Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 338, untuk gencatan senjata, pelaksanaan resolusi Nomor 242 dan perundingan damai di Timur Tengah.
1977 M
Pertimbangan ekonomi (perang telah memboroskan kas negara) membuat Anwar Sadat pergi ke
1978 M, September
Mesir dan Israel menandatangani perjanjian Camp David yang diprakarsai AS. Perjanjian itu menjanjikan otonomi terbatas kepada rakyat Palestina di wilayah-wilayah pendudukan
1980 M
1982 M
1987
Intifadhah, perlawanan dengan batu oleh orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara
1988 M, 15 Nopember
Diumumkan berdirinya negara Palestina di Aljiria, ibu
Setelah Yasser Arafat mangkat kursi presiden diduduki oleh Mahmud Abbas. Dewan Nasional Palestina, yang identik dengan Parlemen Palestina beranggotakan 500 orang.
dalam mengelabui dan menipu masyarakat dunia termasuk di
Topeng manipulasi yang selama ini dipakai Zionis
memakan korban, yang telah menjadi korban tidak tanggung-tanggung, mereka
terdiri dari pejabat, intelektual, pimpinan ormas, budayawan, akedemisi
bahkan jurnalis.
Tanda-tanda mereka yang telah menjadi korban dari topeng manipulasi Zionis
yang keluar dari mulutnya dan tulisan yang dibuatnya senantiasa memuji dan
mengagungkan Zionis
Palestina yang berupaya melawan dan mengusir penjajah.
Serangan brutal Zionis
merupakan bukti yang kuat dan saksi nyata untuk kesekian kalinya telah
membuka topeng manipulasi yang selama ini dipakai Zionis
Zionis
larangan Tuhan. Bukankah di dalam Al Qur'an telah dijelaskan tentang
larangan beraktifitas bagi orang Yahudi di hari Sabtu ??? bahkan untuk
mengambil ikan di hari Sabtu juga dilarang, walaupun alasannya untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Apa yang dilakukan Zionis
Bukannya mereka beribadah menyembah Allah swt Tuhan Yang Maha Kuasa,
bukannya melakukan perenungan diakhir tahun, tetapi yang mereka lakukan dan
yang dipertontonkan secara vulgar kepada masyarakat dunia adalah serangan
brutal, pembantaian terhadap rakyat
orang tua bahkan bayi, menghancurkan masjid dan rumah penduduk.
"Dan telah Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk
(menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami
perintahkan kepada mereka: "Masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud",
dan Kami perintahkan (pula), kepada mereka: "Janganlah kamu melanggar
peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami telah mengambil dari mereka
perjanjian yang kokoh." (QS: AnNisa'/4: 145).
"Sesungguhnya diwajibkan (menghormati) hari Sabtu atas orang-orang (Yahudi)
yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi
putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka
perselisihkan itu". (QS: An Nahl/16: 124).
"Dan tanyakanlah kepada Bani Israel tentang negeri yang terletak di dekat
laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada
mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di
permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak
datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka
berlaku fasik". (QS: Al A'raaf/7: 163).
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar di antaramu
pada hari Sabtu, lalu Kami berfirman kepada mereka: "Jadilah kamu kera yang
hina". (QS: Al Baqarah/2 : 65).
Wajah asli Zionis Israel saat ini dapat dilihat sebagai wajah penipu,
culas, wajahnya sangat menakutkan bagi mereka yang ingin ketenangan,
wajahnya sangat buruk membuat orang muak melihatnya, wajahnya dapat menebar
virus kerusakan.
Wajah itu adalah wajah penjajahan gaya baru, tabiatnya merusak,
menghancurkan, tidak memiliki rasa prikemanusiaan dan prikeadilan serta
menghinakan penduduk negeri yang dijajahnya.
Dia berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya
mereka membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina;
dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat." (QS: An Naml/27 : 34).
Tidak terbayangkan oleh akal sehat, bagaimana mungkin dalam sehari, lebih
dari 150 orang gugur dibantai dengan senjata mematikan, lebih 300 orang
luka-luka, badan dan kepala bersimbah darah.
Jet-jet tempur F-16 dan helikopter Apache militer Zionis Israel yang
difasilitasi dengan bom pintar GBU-39 buatan Amerika Serikat dengan berat
113 kilogram membombardir rumah-rumah penduduk, masjid dan sarana umum di
Gaza. Sekarang yang tampak hanya puing-puing bangunan di seantero Gaza. Bom
pintar buatan AS, GBU-39 untuk pertama kali diserahkan kepada Zionis Israel
pada pertengahan bulan Desember lalu (2008).
Minimal sudah 394 orang rakyat Palestina gugur sejak serangan biadab Zionis
Israel, Sabtu, 27/12/08 hingga memasuki hari kelima. Deputi Menteri
Kesehatan pemerintah pilihan rakyat Palestina, dr Moawiyah Hasanain hari
Rabu (31/12/08) seraya menyinggung, jumlah korban luka warga Palestina di
Gaza sudah mencapai sekitar 1.900 orang, 300 orang sangat parah dan minimal
41 anak-anak gugur syahid dalam serangan Israel ke Gaza, hari Selasa
(30/12/08).
Serangan membabi buta yang menghancurkan dan meluluh lantakkan Gaza telah
melengkapi penderitaan rakyat Palestina, karena hingga saat ini Zionis
Israel masih menerapkan Blokade tarhadap Gaza dan sudah berlangsung dua
tahun. Tidak ada satu negarapun yang mampu mencabut blokade tersebut
termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sungguh sangat ironi!
Akibat blokade, 80% masyarakat Gaza hidup dalam kegelapan setiap hari
karena tidak ada aliran listrik, 150 jenis obat yang dibutuhkan mereka yang
sakit sudah tidak ada lagi dan persediaan obat yang ada makin menipis, 80%
pabrik roti sudah tutup karena tidak ada lagi gandum yang tersedia, bahkan
ada keluarga dengan delapan orang anak tidak lagi makan sebagai mana
layaknya, sehingga untuk mempertahankan hidupnya harus makan rumput,
makanan yang seharusnya diberikan kepada kambing atau sapi, akan tetapi
saat ini sudajh menjadi makanan di Gaza.
Semua itu merupakan gambaran tentang susah dan menderitanya rakyat Gaza
karena blokade yang diterapkan penjajah zionis israel yang didukung
antek-anteknya.
Sudah menderita sedemikian rupa, kesusahan rakyat Gaza ditambah lagi dengan
serangan brutal yang menyebabkan anak-anak yang tidak berdosa mati. Sungguh
sangat memilukan hati, menggoncang perasaan mereka yang masih memiliki iman
dan jiwa sehat.
Apakah topeng manipulasi Zionis Israel belum juga di ketahui dan
dipahami???
Berapa lagi rakyat Gaza yang akan dibantai Zionis Israel???
Semua berpulang kepada keseriusan masyarakat dunia khususnya kaum muslimin
untuk menghentikan kezaliman tersebut.
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong
kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya
Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS: Ali Imran/3 : 8)
Cara Berjuang untuk Palestina...
Sang khotib, sebut saja namanya Ustadz Ahmad, dalam khotbahnya menyampaikan empat hadits Nabi Saw, dikaitkan dengan tragedi Gaza dan bagaimana sebaiknya umat Islam bersikap.
Pertama, hadits tentang kewajiban mengubah kemunkaran. “Apa yang terjadi di Gaza sekarang adalah sebuah kemunkaran besar,” katanya. “Menjadi kewajiban kita untuk mengubahnya, semampu kita”. Dipaparkan, kemunkaran di Gaza harus diubah /biyadih/, dengan otoritas. Pemerintah negara-negara Muslim mestinya berani mengirimkan tentaranya untuk berperang di pihak Palestina. “Yang mampu membantu Muslim Palestina dengan jiwa-raganya, jadi relawan jihad, silakan, itu termasuk mengubah kemunkaran dengan tangan,” kata Ust. Ahmad.
Jika tidak mampu dengan tangan, jiwa raga, atau tidak memiliki otoritas, kata Ust. Ahmad, kita harus mengubahnya dengan lisan (/bilisanih/). “Kecaman, kutukan, dan aksi demonstasi, termasuk mengubah kemunkaran dengan lisan,” katanya. “Demikian pula dengan tulisan yang memberi tadzkirah, tabayun, dan informasi tentang tragedi Gaza yang sebenarnya”.
Jika tidak mampu dengan lisan, ubahlah dengan hati (biqolbih) dan itu selemah-lemahnya iman. “Mari berdoa bagi kesabaran dan ketawakalan Muslim Palestina, agar Allah segera memberikan kemenangan bagi mereka,” serunya. Yang penting, imbihnya, umat Islam tidak boleh diam atas tragedi Gaza, lakukan apa pun untuk menunjukkan dukungan kepada Muslim Palestina.
Ia pun menyinggunung “munkarot akbar” di Indonesia, yakni masih diterapkannya sistem Thogut seperti dalam sistem politik dan hukum. Itu pun wajib diubah, utamanya oleh kalangan politisi Muslim atau mengaku beragama Islam, lebih khusus lagi parpol yang mengklaim parpol dakwah atau parpol (berasas) Islam.
Kedua, hadits tentang “ihtimam”, kepedulian terhadap sesama Muslim. “Barangsiapa yang tidak peduli terhadap masalah yang dihadapi kaum Muslimin, maka ia bukan golongan mereka,” kata Ust. Ahmad mengutip hadits Nabi Saw. “Maka kita wajib peduli atas tragedi Gaza, jika memang kita Muslim. Tunjukkan kepedulian itu dengan doa, bantuan dana, demonstrasi, bahkan jika mampu dan memungkinkan, bisa menjadi relawan jihad.”
Ketiga, hadits tentang “ta’awun”. Kata Ust. Ahmad, membantu Muslim Palestina hakikatnya kita mengundang pertolongan Allah juga bagi kita sendiri. “Allah akan menolong hambanya selama si hamba suka menolong saudaranya,” katanya mengutip hadits Nabi, juga ayat Quran: “tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa”. Tragedi Gaza, katanya, merupakan ujian bagi umat Islam sedunia, yakni menguji kekuatan ukhuwah dan semangat ta’awun sesama Muslim.
Keempat, ia mengutip hadits tentang membantu persiapan jihad fi sabilillah. “Barangsiapa yang membantu persiapan sebuah peperangan di jalan Allah, maka hakikatnya ia sudah turut beperang”. Man jahhaja ghoziyan fi sabililllah faqod ghoza. Kita dipandang turut berperang di pihak Palestina, jika memberikan bantuan logistik, dana, atau senjata, bagi perjuangan Muslim Palestina melawan Israel. “Sama seperti Amerika dan Eropa yang selama ini mendukung Israel, mereka pun hakikatnya memusuhi Muslim Palestina dan umat Islam sedunia,” tegasnya, seraya menyatakan aksi boikot produk Yahudi, Amerika, dan Eropa merupakan alternatif perjuangan membantu Palestina.
Materi khotbah Jumat memang harus aktual, dengan tetap mengacu pada pesan peningkatakan keimanan dan ketakwaan. Tragedi Gaza merupakan bagian dari ujian keimanan dan ketakwaan kaum Muslimin sedunia. Wallahu a’lam.
http://warnaislam.com/rubrik/jurnalistik/2009/1/2/51300/Cara_Berjuang_Palestina.htm