Budaya Malu Dikikis Habis Gerakan Syahwat Merdeka

Perlawanan Sastra Taufiq Ismail di IPBJan 9, '07 8:19 AM

Hari ini, Taufiq Ismail berbicara dihadapandosen-dosen IPB. Makalah yangbeliau baca sama dengan pidato Taman Ismail Marzukiyaitu : 'Budaya Maludikikis Gerakan Syahwat Merdeka'. Di penghujungpidatonya tadi, beliaumengusap airmatanya, sedih melihat kondisi yangterjadi. Saya lampirkantulisan beliau yang dahsyat menyentak kita semua:

Budaya Malu Dikikis Habis Gerakan Syahwat Merdeka
Pidato Kebudayaan Taufiq Ismail

Sederetan gelombang besar menggebu-gebu menyerbupantai Indonesia, naik kedaratan, masuk ke pedalaman. Gelombang demi gelombangini datangsusun-bersusun dengan suatu keteraturan, mulai 1998ketika reformasimeruntuhkan represi 39 tahun gabungan zaman DemokrasiTerpimpin danDemokrasi Pembangunan, dan membuka lebar pintu danjendela Indonesia. Hawaruangan yang sumpek dalam dua zaman itu bergantidengan kesegaran baru. Tapitidak terlalu lama, kini digantikan angin yang semakinkencang dan arusmenderu-deru.Kebebasan berbicara, berpendapat, dan mengeritik,berdiri-menjamurnyapartai-partai politik baru, keleluasaanberdemonstrasi, ditiadakannya SIUPP(izin penerbitan pers), dilepaskannya tahanan politik,diselenggarakannyapemilihan umum bebas dan langsung, dan seterusnya,dinikmati belum sampaisewindu, tapi sementara itu silih bergantiberuntun-runtun belum terpecahkankrisis yang tak habis-habis. Tagihan rekeningreformasi ternyata mahalsekali.Bahana yang datang terlambat dari benua-benua lain itumenumbuh danmenyuburkan kelompok permissif dan addiktif negerikita, yang sejak 1998naik daun. Arus besar yang menderu-deru menyerbukepulauan kita adalahgelombang sebuah gerakan syahwat merdeka. Gerakan takbersosok organisasiresmi ini tidak berdiri sendiri, tapi bekerjasamabahu-membahu melaluijaringan mendunia, dengan kapital raksasa mendanainya,ideologi gabunganyang melandasinya, dan banyak media massa cetak danelektronik jadi pengerassuaranya.

Siapakah komponen gerakan syahwat merdeka ini?
PERTAMA adalah praktisi sehari-hari kehidupan pribadidan kelompok dalamperilaku seks bebas hetero dan homo, terang-terangandan sembunyi-sembunyi.Sebagian berjelas-jelas anti kehidupan berkeluarganormal, sebagian lebihbesar, tak mau menampakkan diri.

KEDUA, penerbit majalah dan tabloid mesum, yang telahmenikmati tiadaperlunya SIUPP. Mereka menjual wajah dan kulitperempuan muda, lalumenawarkan jasa hubungan kelamin pada pembaca pria danwanita lewat nomortelepon genggam, serta mengiklankan berbagai alatkelamin tiruan (kuepancong berkumis dan lemper berbaterai) dan bonekakaret perempuan yang bisadibawa bobok bekerjasama.

KETIGA, produser, penulis skrip dan pengiklan acaratelevisi syahwat. Sekssiswa dengan guru, ayah dengan anak, siswa dengansiswa, siswa dengan priaparuh baya, siswa dengan pekerja seks komersial ----ditayangkan pada jamprime time, kalau pemainnya terkenal. Remajaberseragam OSIS memang menjadisasaran segmen pasar penting tahun-tahun ini. Beberapaguru SMA menyampaikankeluhan pada saya. "Citra kami guru-guru SMA disinetron adalah citra gurutidak cerdas, kurang pergaulan dan memalukan." Marikita ingat ekstensifnyapengaruh tayangan layar kaca ini. Setiap tayangantelevisi, rata-rata170.000.000 yang memirsa. Seratus tujuh puluh jutapemirsanya.

KEEMPAT, 4,200,000 (empat koma dua juta) situs pornodunia, 100,000 (seratusribu) situs porno Indonesia di internet. Dengan empatkali klik di komputer,anatomi tubuh perempuan dan laki-laki, sekaligusfisiologinya, dapat diaksestanpa biaya, sama mudahnya dilakukan baik dari SanFrancisco, Timbuktu,Rotterdam mau pun Klaten.Pornografi gratis di internet luarbiasa besarjumlahnya. Seorang sosiologAmerika Serikat mengumpamakan serbuan kecabulan itu dinegaranya bagaikan"gelombang tsunami setinggi 30 meter, dan kamimelawannya dengan dua telapaktangan."Di Singapura, Malaysia, Korea Selatan situs pornodiblokir pemerintah untukterutama melindungi anak-anak dan remaja. Pemerintahkita tidak melakukanhal yang sama.

KELIMA, penulis, penerbit dan propagandis buku syahwat¼ sastra dan ½sastra. Di Malaysia, penulis yang mencabul-cabulkankaryanya penulis pria.Di Indonesia, penulis yang asyik dengan wilayahselangkang dan sekitarnyamayoritas penulis perempuan. Ada kritikus sastraMalaysia berkata: "Wah, pakTaufiq, pengarang wanita Indonesia berani-berani. Kokmereka tidak malu,ya?" Memang begitulah, RASA MALU ITU YANG SUDAHTERKIKIS, bukan saja padapenulis-penulis perempuan aliran s.m.s. (sastra mazhabselangkang) itu,bahkan lebih-lebih lagi pada banyak bagian daribangsa.

KEENAM, penerbit dan pengedar komik cabul. Komik yangkebanyakan terbitanJepang dengan teks dialog diterjemahkan ke bahasa kitaitu tampak dari kulitluar biasa-biasa saja, tapi di dalamnya banyak gambarhubungan badannya,misalnya (bukan main) antara siswa dengan Bu Guru.Harganya Rp 2.000.Sebagian komik-komik itu tidak semata lucah saja, tapiada pula kadarideologinya. Ideologinya adalah anjuran perlawananpada otoritas orangtuadan guru, yang banyak aturan ini-itu, termasukterhadap seks bebas. Dalamsalah satu komik itu saya baca kecaman yang palingsengit adalah padaMenteri Pendidikan Jepang. Tentu saja dalam teksterjemahan berubah, yangdikecam jadinya Menteri Pendidikan Nasional kita.

KETUJUH, produsen, pengganda, pembajak, pengecer danpenonton VCD/DVD biru.Indonesia kini jadi sorga besar pornografi palingmurah di dunia, diukurdari kwantitas dan harganya. Angka resmi produksi danbajakan tidak sayaketahui, tapi literatur menyebut antara 2 juta - 20juta keping setahun.Harga yang dulu Rp 30.000 sekeping, kini turun menjadiRp 3.000, bahkanlebih murah lagi. Dengan biaya 3 batang rokok kretekyang diisap 15 menit,orang bisa menonton sekeping VCD/DVD biru denganpelaku kulit putih dalam 6posisi selama 60 menit. Luarbiasa murah. Anak SD kitabisa membelinya tanparisi tanpa larangan peraturan pemerintah.Seorang peneliti mengabarkan bahwa di Jakarta Pusatada murid-muridlaki-laki yang kumpul dua sore seminggu di rumah salahseorang dari mereka,lalu menayangkan VCD-DVD porno. Sesudah selesai merekaonani bersama-sama.Siswa sekolah apa, dan kelas berapa? Siswa SD, kelaslima. Tak diceritakanapa ekses selanjutnya.

KEDELAPAN, fabrikan dan konsumen alkohol. Minumankeras dari berbagai merekdengan mudah bisa diperoleh di pasaran. Kemasan botolkecil diproduksi,mudah masuk kantong celana, harga murah, dijual dikios tukang rokok didepan sekolah, remaja dengan bebas bisa membelinya. DiAmerika dan Eropabatas umur larangan di bawah 18 tahun. Negeri kitapasar besar minumankeras, jualannya sampai ke desa-desa.

KESEMBILAN, produsen, pengedar dan pengguna narkoba.Tingkat keterlibatanIndonesia bukan pada pengedar dan pengguna saja,bahkan kini sampai padaderajat produsen dunia. Enam juta anak muda Indonesiaterperangkap sebagaipengguna, ratusan ribu menjadi korbannya.

KESEPULUH, fabrikan, pengiklan dan pengisap nikotin.Korban racun nikotin57.000 orang / tahun, maknanya setiap hari 156 orangmati, atau setiap 9menit seorang pecandu rokok meninggal dunia. Pemasukanpajak 15 trilyun(1996), tapi ongkos pengobatan berbagai penyakitakibatnya 30 trilyunrupiah.Mengapa alkohol, narkoba dan nikotin termasuk dalamkategori kontributorarus syahwat merdeka ini? Karena sifat addiktifnya,kecanduannya, yangsangat mirip, begitu pula proses pembentukan ketigaaddiksi tersebut dalamsusunan syaraf pusat manusia. Dalam masyarakatpermissif, interaksi antaraseks dengan alkohol, narkoba dan nikotin, akrabsekali, sukar dipisahkan.Interaksi ini kemudian dilengkapi dengan tindakkriminalitas berikutnya,seperti pemerasan, perampokan sampai pembunuhan.Setiap hari berita semacamini dapat dibaca di koran-koran.

KESEBELAS, pengiklan perempuan dan laki-lakipanggilan. Dalam masyarakatpermissif, iklan semacam ini menjadi jembatankomunikasi yang diperlukan.

KEDUABELAS, germo dan pelanggan prostitusi. Apabilahubungan syahwatsuka-sama-suka yang gratis tidak tersedia, hubungandalam bentuk perjanjianbayaran merupakan jalan keluarnya. Dalam hal iniprostitusi berfungsi.

KETIGABELAS, dokter dan dukun praktisi aborsi. Akibattujuh unsur pertama diatas, kasus perkosaan dan kehamilan di luar pernikahanmeningkat drastis.Setiap hari dapat kita baca kasus siswa SMP/SMAmemperkosa anak SD,satu-satu atau rame-rame, ketika papi-mami tak ada dirumah dan pembantupergi ke pasar berbelanja. Setiap ditanyakan apa sebabdia/merekamemperkosa, selalu dijawab 'karena terangsang sesudahmenonton VCD/DVD birudan ingin mencobakannya.' Praktisi aborsi gelapmenjadi tempat pelarian,bila kehamilan terjadi.

Seorang peneliti dari sebuah universitas di Jakartamenyebutkan bahwa angkaaborsi di Indonesia 2,2 juta setahunnya. Maknanyasetiap 15 detik seorangcalon bayi di suatu tempat di negeri kita meninggalakibat dari salah satuatau gabungan ketujuh faktor di atas. Inilah produkakhirnya. Luar biasadestruksi sosial yang diakibatkannya.Dalam gemuruh gelombang gerakan syahwat merdeka ini,pornografi danpornoaksi menjadi bintang panggungnya, melalui gemuruhkontroversipro-kontra RUU APP.Karena satu-dua-atau beberapa kekurangan dalam RUUitu, yang total kontramenolaknya, tanpa sadar terbawa dalam gelombanggerakan syahwat merdeka ini.Tetapi bisa juga dengan sadar memang mau terbawa didalamnya.Salah satu kekurangan RUU itu, yang perluditambah-sempurnakan adalahperlindungan bagi anak-cucu kita, jumlahnya 60 juta,terhadap kekerasanpornografi. Dalam hiruk pikuk di sekitar RUU ini,terlupakan betapa dalamusia sekecil itu 80% anak-anak 9-12 tahun terpaparpornografi, situs pornodi internet naik lebih sepuluh kali lipat, lalu 40%anak-anak kita yanglebih dewasa sudah melakukan hubungan seks pra-nikah.Sementara anak-anak diAmerika Serikat dilindungi oleh 6 Undang-undang,anak-anak kita belum,karena undang-undangnya belum ada. KUHP yang ada tidakmelindungi merekakarena kunonya. Gelombang Syahwat Merdeka yang menolaktotal RUU ini berartimenolak melindungi anak-cucu kita sendiri.Gerakan tak bernama tak bersosok organisasi initerkoordinasi bahu-membahumenumpang gelombang masa reformasi mendestruksimoralitas dan tatanansosial. Ideologinya neo-liberalisme, pandangannyamaterialistik, disokongkapitalisme jagat raya.

Menguji Rasa Malu Diri Sendiri

Seorang pengarang muda meminta pendapat saya tentangcerita pendeknya yangdimuat di sebuah media. Dia berkata, "Kalau cerpensaya itu dianggappornografis, wah, sedihlah saya." Saya waktu itu belumsempat membacanya.Tapi saya kirimkan padanya pendapat saya mengenaipornografi. Begini.Misalkan saya menulis sebuah cerpen. Saya akan mentes,menguji karya sayaitu lewat dua tahap.

Pertama, bila tokoh-tokoh didalam karya saya itu sayaganti dengan ayah, ibu, mertua, isteri, anak, kakakatau adik saya; lalu

kedua, karya itu saya bacakan di depan ayah, ibu,mertua, isteri, anak,kakak, adik, siswa di kelas sekolah, anggota pengajianmasjid, jamaahgereja; kemudian saya tidak merasa malu, tiadadipermalukan, tak canggung,tak risi, tak muak dan tidak jijik karenanya, makakarya saya itu bukankarya pornografi.Tapi kalau ketika saya membacakannya di depanorang-orang itu saya merasamalu, dipermalukan, tak patut, tak pantas, canggung,risi, muak dan jijik,maka karya saya itu pornografis.

Hal ini berlaku pula bila karya itu bukan karya saya,ketika saya menilaikarya orang lain. Sebaliknya dipakai tolok ukur yangsama juga, yaitu bilaorang lain menilai karya saya. Setiap pembaca bisamelakukan tes tersebutdengan cara yang serupa.Pendekatan saya adalah pengujian rasa malu itu. Rasamalu itu yang kiniluntur dalam warna tekstil kehidupan bangsa kita,dalam terlalu banyak hal.Sebuah majalah mesum dunia dengan selaput artistik,Playboy, menumpangtaufan reformasi dan gelombang liberalisme akhirnyaterbit juga diIndonesia. Majalah ini diam-diam jadi tempat pelatihanawal onani pembacaAmerika, dan kini, beberapa puluh tahun kemudian,dikalahkan internet,sehingga jadilah publik pembaca Playboy dan publiklangganan situs pornointernet Amerika masturbator terbesar di dunia.Majalah pabrik pengerukkeuntungan dari kulit tubuh perempuan ini, mencobamenjajakan bentukeksploitasi kaum Hawa di negeri kita yang pangsapasarnya luarbiasa besarini. Bila mereka berhasil, maka bakal berderet antrimasuk lagi majalahanti-tekstil di tubuh perempuan danfundamentalis-syahwat-merdeka sepertiPenthouse, Hustler, Celebrity Skin, Cheri, Swank,Velvet, Cherry Pop, XXXTeens dan seterusnya.Untuk mengukur sendiri rasa malu penerbit dan redakturPlayboy Indonesia,saya sarankan kepada mereka melakukan sebuahpercobaan, yaitu menggantimodel 4/5 telanjang majalah itu dengan ibu kandung,ibu mertua, kakak, adik,isteri dan anak perempuan mereka sendiri. Saran inibelum berlaku sekarang,tapi kelak suatu hari ketika Playboy Indonesia keluarperilaku aslinya dalammasalah ketelanjangan model yang dipotret. Sekarangmereka masih malu-malukucing. Sesudah dibuat dalam edisi dummy, promosikanfoto-foto itu itu di 10saluran televisi dan 25 suratkabar. Bagaimana? Berani?Malu atau tidak?Pendekatan lain yang dapat dipakai juga adalahmenduga-memperkirakan-mengingat akibat yang mungkinterjadi sesudah orangmembaca karya pornografis itu. Sesudah seseorangmembaca, katakan cerpenyang memberi sugesti secara samar-samar terjadinyahubungan kelamin, apalagikalau dengan jelas mendeskripsikan adegannya, apakahdengan kata-kata indahyang dianggap sastrawi atau kalimat-kalimat brutal,maka pembaca akanterangsang.Sesudah terangsang yang paling penakut akan onani danyang paling nekat akanmemperkosa. Memperkosa perempuan dewasa tidak mudah,karena itu anak keciljadi sasaran. Perkosaan banyak terjadi terhadapanak-anak kecil masih baususu bubuk belum haid yang di rumah sendirian karenapapi-mami pergi kerja,pembantu pergi ke pasar, jam 9-10 pagi.Anak-anak tanggung pemerkosa itu, ketika diinterogasidan ditanya kenapa,umumnya bilang karena sesudah menonton VCD pornomereka terangsang inginmencoba sendiri. Merayu orang dewasa takut, mendekatiperempuan-bayarantidak ada uang. Kalau diteliti lebih jauh kasus yangsangat banyak ini(peneliti yang rajin akan bisa mendapat S-3 lewattumpukan guntingan koran),mungkin saja anak itu juga pernah membaca ceritapendek, puisi, novel ataukomik cabul.Akibat selanjutnya, merebak-meluaslah aborsi,prostitusi, penularan penyakitkelamin gonorrhoea, syphilis, HIV-AIDS, yang meruyakdi kota-kota besarIndonesia berbarengan dengan akibat penggunaan alkoholdan narkoba yang takkalah destruktifnya.

Akibat Sosial Ini Tak Pernah Difikirkan Penulis
Semua rangkaian musibah sosial ini tidak pernahdifikirkan oleh penuliscerpen-puisi-novelis erotis yang umumnya asyikberdandan dengan dirinyasendiri, mabuk posisi selebriti, ke sana disanjung kesini dipuji, tidakpernah bersedia merenungkan akibat yang mungkinditimbulkan oleh tulisannya.Sejumlah cerpen dan novel pasca reformasi sudahdikatakan orang mendekatiVCD/DVD porno tertulis. Maukah mereka membayangkan,bahwa sesudah sebuahcerpen atau novel dengan rangsangan syahwat terbit,maka beberapa ratus atauribu pembaca yang terangsang itu akan mencontohmelakukan apa yangdisebutkan dalam alinea-alinea di atas tadi, dengansegala rentetankemungkinan yang bisa terjadi selanjutnya?Destruksi sosial yang dilakukan penulis cerpen-novelsyahwat itu,beradik-kakak dengan destruksi yang dilakukanprodusen-pengedar-pembajak-pengecer VCD/DVD porno,beredar (diperkirakan)sebanyak 20 juta keping, yang telah meruyak dimasyarakat kita, masyarakatkonsumen pornografi terbesar dan termurah di dunia.Dulu harganya Rp 30.000sekeping, kini Rp 3.000, sama murahnya dengan 3 batangrokok kretek.Mengisap rokok kretek 15 menit sama biayanya denganmemiliki dan menontonsekeping VCD/DVD syahwat sepanjang 6o menit itu.Bersama dengan produsenalkohol, narkoba dan nikotin, mereka tidak sadar telahmenjadi unsur pentingpengukuhan masyarakat permissif-addiktifserba-boleh-apa-saja-genjot, yangdengan bersemangat melabrak apa yang mereka anggaptabu selama ini,berpartisipasi meluluh-lantakkan moralitas anakbangsa.

Perzinaan yang Hakekatnya Pencurian adalah Ciri SastraSelangkang
Akhirnya sesudah mendapatkan korannya, saya membacacerpen karya penulisyang disebut di atas. Dalam segi teknik penulisan,cerpen itu lancar dibaca.Dalam segi isi sederhana saja, dan secara klise seringditulis pengarangIndonesia yang pertama kali pergi ke luar negeri,yaitu pertemuan seoranglaki-laki di negeri asing dengan perempuan asingnegeri itu. Kedua-duanyakesepian. Si laki-laki Indonesia lupa isteri dikampung. Di akhir ceritamereka berpelukan dan berciuman. Begitu saja.Dalam interaksi yang kelihatan iseng itu, cerpenistidak menyatakan sikapyang jelas terhadap hubungan kedua orang itu. Akan kemana hubungan ituberlanjut, juga tak eksplisit. Apakah akan sampai padahubungan pernikahanatau perzinaan, kabur adanya.Perzinaan adalah sebuah pencurian. Yang melakukanzina, mencuri hak oranglain, yaitu hak penggunaan alat kelamin orang lain itusecara tidak sah.Pezina melakukan intervensi terhadap ruang privat alatkelamin yang dizinai.Dia tak punya hak untuk itu. Yang dizinai bersekongkoldengan yang melakukanpenetrasi, dia juga tak punya hak mengizinkannya.Pemerkosa adalah perampokpenggunaan alat kelamin orang yang diperkosa.Penggunaan alat kelaminseseorang diatur dalam lembaga pernikahan yang suciadanya.Para pengarang yang terang-terangan tidak setuju padalembaga pernikahan,dan/atau melakukan hubungan kelamin semaunya, yangtokoh-tokoh dalamkaryanya diberi peran syahwat merdeka, adalahrombongan pencuri bersuluhsinar rembulan dan matahari. Mereka maling tersamar.Mereka celakanya, tidakmerasa jadi maling, karena (herannya) ada propagandissastra menghadiahimereka glorifikasi, dan penerbit menyediakangratifikasi. Propagandis danpenerbit sastra semacam ini, dalam istilahkriminologi, berkomplot denganmaling.Hal ini berlaku bukan saja untuk karya (yang dianggap)sastra, tapi jugauntuk bacaan turisme, rujukan tempat hiburan malam,dan direktori semacamitu. Buku petunjuk yang begitu langsung tak langsungmenunjukkan caraberzina, lengkap dengan nama dan alamat tempatberkumpulnya alat-alatkelamin yang dapat dicuri haknya dengan cara membayartunai atau dengankartu kredit gesekan.Sastra selangkang adalah sastra yang asyik denganberbagai masalah wilayahselangkang dan sekitarnya. Kalau di Malaysiapengarang-pengarang yangmencabul-cabulkan karya kebanyakan pria, maka diIndonesia pengarang sastraselangkang mayoritas perempuan. Beberapa di antaranyamungkin memangnymphomania atau gila syahwat, hingga ada kritikussastra sampai hatimenyebutnya "vagina yang haus sperma". Mestinya inisudah menjadi kasuspsikiatri yang baik disigi, tentang kemungkinannyajadi epidemi, dan harusdikasihani.Bila dua abad yang lalu sejumlah perempuan Aceh, Jawadan Sulawesi Selatannaik takhta sebagai penguasa tertinggi kerajaan,Sultanah atau Ratu dengankenegarawanan dan reputasi terpuji, maka di abad 21ini sejumlah perempuanIndonesia mencari dan memburu tepuk tangan kelompokpermissif dan addiktifsebagai penulis sastra selangkang, yang aromanya jauhdari wangi, menyiarkanbau amis-bacin kelamin tersendiri, yang bagi merekaparfum sehari-hari.

Dengan Ringan Nama Tuhan Dipermainkan
Di tahun 1971-1972, ketika saya jadi penyair tamu diIowa Writing Program,Universitas Iowa, di benua itu sedang heboh-hebohnyagelombang gerakanperempuan. Kini, 34-an tahun kemudian, arus riaknyasampai ke Indonesia.Kaum feminis Amerika waktu itu sedang gencar-gencarnyamengumumkanpembebasan kaum perempuan, terutama liberasi kopulasi,kebebasan berkelamin,di koran, majalah, buku dan televisi.Menyaksikan penampilan para maling hak penggunaan alatkelamin orang lainitu di layar kaca, yang cengengesan danmringas-mringis seperti GloriaSteinem dan semacamnya, banyak orang mual dan jijikkarenanya. Mereka tidakpeduli terhadap epidemi penyakit kelamin HIV-AIDS yangmeruyak menyebarseantero Amerika Serikat waktu itu, menimpa baik oranglaki-laki maupunperempuan, hetero dan homoseksual, akibat kebebasanyang bablas itu.Di setasiun kereta api bawah tanah New York, seoranglaki-laki korbanHIV-AIDS menadahkan topi mengemis. Belum pernah sayamelihat kerangkamanusia berbalut kulit tanpa daging dan lemak sekurusdia itu. Sinar matanyakosong, suaranya parau.Kematian banyak anggota kelompok ini, terutama dikalangan seniman di tahun1970-an, tulis seorang esais, bagaikan kematian dimedan perang Vietnam.Sebuah orkestra simfoni di New York,anggota-anggotanya bergiliran matisaban minggu karena kejangkitan HIV-AIDS dan narkoba,akibat kebebasanbablas itu. Para pembebas kaum perempuan itu tak acuhpada bencana menimpabangsa karena asyik mendandani penampilan selebritidiri sendiri. Sayasangat heran. Sungguh memuakkan.Kalimat bersayap mereka adalah, "This is my body. I'lldo whatever I likewith my body." "Ini tubuhku. Aku akan lakukan apa sajayang aku suka dengantubuhku ini." Congkaknya luar biasa, seolah-olah tubuhmereka itu ciptaanmereka sendiri, padahal tubuh itu pinjaman kreditmencicil dari Tuhan, Cumasatu tingkat di atas sepeda motor Jepang dan Cina yangdiobral di iklankoran-koran.Mereka tak ada urusan dengan Maha Produser Tubuh itu.Penganjur masyarakatpermissif di mana pun juga, tidak suka Tuhandilibatkan dalam urusan.Percuma bicara tentang moral dengan mereka. Denganringan nama Tuhandipermainkan dalam karya. Situasi kita kini merupakanriak-riak gelombangdari jauh itu, dari abad 20 ke awal abad 21 ini,advokatornya dengansemangat dan stamina mirip anak-anak remaja bertopibeisbol yang selalumeniru membeo apa saja yang berasal dari Amerika Utaraitu.

Penutup
Ciri kolektif seluruh komponen Gerakan Syahwat Merdekaini adalah budayamalu yang telah kikis nyaris habis dari susunan syarafpusat dan rohanimereka, dan tak adanya lagi penghormatan terhadap hakpenggunaan kelaminorang lain yang disabet-dicopet-dikorupsi denganentengnya. Tanpa memilikihak penggunaan kelamin orang lain, maka sesungguhnyaGerakan Syahwat Merdekaadalah maling dan garong genitalia, berserikat denganalkohol, nikotin dannarkoba, menjadi perantara kejahatan, mencecerkanHIV-AIDS, prostitusi danaborsi, bersuluh bulan dan matahari.***
IPB, 9 Januari 2007.

No comments: